dulu, aku melihat dia yang kau keji, kau caci, kau hina..
seolah2 dosanya kau bisa lihat di depan mata,
seolah2 dosanya tidak bisa dihapuskan,
kau lupa, ada Allah yang maha berkuasa.
dia menawan hati tidak kira gadis mahupun jejaka,
dan aku akui dulu jejaka lebih dia puja,
dan aku akui dia jauh dari sempurna,
tapi dia bukan hina, dia cuma perlu masa.
hari demi hari,
ku lihat dia mula pinggir diri
mencari hakiki, rasa iman yang masih tersembunyi
dan dia masih belum temui pengganti
bagi rasa nikmat duniawi yang belum dapat dihindari
ramai yang membantu tapiku tahu
kaki itu kan terus kaku andai hati tetap masih membisu
bukalah mata, dengarkan tiap bait kata
kerna yang kan terus berkata hanyalah jiwa
teriakan masih kedengaran, itu di luar andaian
tapi buka jendela hati kau kan tahu sifat hakiki
manusia penuh dengan iri hati, bibir x pernah berhenti
dari mengeji mencaci..
bukalah mata hati, yang bisa lihat benar dan yang salah
namun hanya tanganmu sendiri yang mampu tuk menyingkap rasa hati
dia berubah akhirnya dia berubah
bukan hendak temberang, tapi dia berubah
dan ku sedar, ini antara kuasa Yang Maha Esa
dan dirimu, masih seperti dulu
mencari2 ruang untuk kau kata yang kau mahu
dan dirimu, masih x pernah berubah
namun ku tahu, kau hanya masa yang dirimu perlu
dengarlah rasa hati yang x pernah kau dengar
bukalah jendela jiwa yang x pernah kau buka
singkaplah langsir perasaan yang x pernah kau singkap
kau kan tahu, iman di dadamu sedang tenggelam
tenggelam dalam nikmat dunia,
kau lupa dan alpa tentang perjalanan hidup yang utama
sedarlah kini syaitan bermaharajalela
ku tahu kau lupa kerna ku yakin kau tahu
cuma kau perlu masa.
seolah2 dosanya kau bisa lihat di depan mata,
seolah2 dosanya tidak bisa dihapuskan,
kau lupa, ada Allah yang maha berkuasa.
dia menawan hati tidak kira gadis mahupun jejaka,
dan aku akui dulu jejaka lebih dia puja,
dan aku akui dia jauh dari sempurna,
tapi dia bukan hina, dia cuma perlu masa.
hari demi hari,
ku lihat dia mula pinggir diri
mencari hakiki, rasa iman yang masih tersembunyi
dan dia masih belum temui pengganti
bagi rasa nikmat duniawi yang belum dapat dihindari
ramai yang membantu tapiku tahu
kaki itu kan terus kaku andai hati tetap masih membisu
bukalah mata, dengarkan tiap bait kata
kerna yang kan terus berkata hanyalah jiwa
teriakan masih kedengaran, itu di luar andaian
tapi buka jendela hati kau kan tahu sifat hakiki
manusia penuh dengan iri hati, bibir x pernah berhenti
dari mengeji mencaci..
bukalah mata hati, yang bisa lihat benar dan yang salah
namun hanya tanganmu sendiri yang mampu tuk menyingkap rasa hati
dia berubah akhirnya dia berubah
bukan hendak temberang, tapi dia berubah
dan ku sedar, ini antara kuasa Yang Maha Esa
dan dirimu, masih seperti dulu
mencari2 ruang untuk kau kata yang kau mahu
dan dirimu, masih x pernah berubah
namun ku tahu, kau hanya masa yang dirimu perlu
dengarlah rasa hati yang x pernah kau dengar
bukalah jendela jiwa yang x pernah kau buka
singkaplah langsir perasaan yang x pernah kau singkap
kau kan tahu, iman di dadamu sedang tenggelam
tenggelam dalam nikmat dunia,
kau lupa dan alpa tentang perjalanan hidup yang utama
sedarlah kini syaitan bermaharajalela
ku tahu kau lupa kerna ku yakin kau tahu
cuma kau perlu masa.